TRENDS

Ikut Menjaga Alam dan Budaya lewat Ekowisata

Selasa, 03 November 2015
Ikut Menjaga Alam dan Budaya lewat Ekowisata

Mengisi liburan dengan mengunjungi tempat-tempat yang masih terjaga keaslian alamnya, menikmati budaya masyarakat yang khas, dan ikut menjaga kelestarian alam di tempat tersebut, bisa jadi petualangan yang bukan hanya menyenangkan tapi juga menambah wawasan. Jenis wisata ini bisa disebut dengan ekowisata. 

Apa Itu Ekowisata?
Buat yang bingung apa sih ekowisata itu, bisa menyimak dulu definisinya. Kalau menurut The International Ecotourism Society, ekowisata adalah “Perjalanan wisata yang bertanggung jawab ke tempat-tempat alami dengan ikut melestarikan lingkungan, mendukung kesejahteraan masyarakat di sekitarnya, serta ikut melibatkan memberi pengertian dan pendidikan (kepada wisatawan dan masyarakat).” 

Dari definisi ini, kamu bisa lihat kalau ekowisata itu bukan sekadar wisata alam karena ekowisata itu menyatukan pelestarian (alam dan budaya), masyarakat sekitar, dan wisata yang berkelanjutan. Jadi kamu sebagai wisatawan dan pengunjung harus ikut menjaga lingkungan, menikmati budaya setempat, dan membantu ekonomi lokal. Semua dilakukan tanpa mengganggu keasliannya.

Perhatikan Sebelum Berekowisata
Saat ingin menjalani ekowisata, kamu harus memperhatikan hal-hal ini:

  • Meminimalkan dampak tingkah laku seminim mungkin (low impact) di tempat wisata. Misalnya nih, tidak buang sampah sembarangan dan tidak seenaknya mengambil sesuatu dari alam karena dapat mengganggu ekosistem.
  • Punya kesadaran dan penghargaan yang tinggi terhadap kondisi lingkungan dan budaya lokal. Salah satu caranya dengan patuh terhadap aturan dan adat-istiadat, misalnya cara berpakaian, di kawasan wisata tersebut.
  • Memberi keuntungan finansial, pemberdayaan, dan keuntungan lainnya kepada masyarakat lokal. Kamu bisa menginap di homestay milik penduduk, menggunakan guide lokal, membeli suvenir buatan masyarakat lokal, dan berbelanja hasil bumi setempat.
  • Ikut mendukung usaha pelestarian oleh masyarakat lokal. Caranya, kamu bisa sediakan waktu untuk ikut menanam bibit pohon untuk penghijauan. Sedangkan untuk pelestarian budaya, kamu bisa ikut belajar membuat kerajinan atau masakan khas di daerah tersebut.
  • Mengedukasi diri dengan pengetahuan dan wawasan tentang kawasan wisata tersebut. Jangan cuma sibuk selfie dan ngobrol sendiri sama teman-teman. Sempatkan diri untuk mendengarkan penjelasan guide atau mengobrol dengan masyarakat lokal tentang kondisi di tempat itu.

Ekowisata di Indonesia
Cerita tentang perkembangan ekowisata di Indones dimulai pada pertengahan dekade ‘80-an oleh Mountain Travel Sobek, sebuah biro wisata petualangan tertua dan terbesar. Beberapa tempat yang popular sebagai tujuan ekowisata antara lain adalah:

  • Taman Nasional Gunung Kerinci Seblat, Jambi. Di taman nasional ini terdapat hutan hujan dan keanekaragaman hayati yang sangat penting keberadaannya bagi dunia.
  • Danau Toba, Sumatra Utara, yang merupakan danau vulkanik terbesar di dunia.
  • Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat, tempat konservasi badak Jawa.
  • Kompleks Candi Borobudur (Borobudur, Pawon, dan Mendut), di Jawa Tengah.
  • Situs Manusia Purba Sangiran, Jawa Tengah, tempat ditemukannya fosil leluhur pertama manusia.
  • Konservasi orang utan di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah. 
  • Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yang memiliki 90% dari spesies karang laut dunia. 
  • Konservasi komodo di Taman Nasional Komodo, NTT. 
  • Taman Nasional Lorentz di Papua yang merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara dan memiliki puncak gunung tertinggi di Asia Tenggara yaitu Puncak Cartenz.

Keren banget kan, girls. Tak hanya berlibur, pergi ke tempat ekowisata juga akan membuatmu menambah pengalaman dan meluaskan wawasan sehingga membuatmu bisa mengaktualisasi diri dan bermanfaat buat orang lain.