LIFESTYLE

Kekuatan Maaf

Senin, 25 September 2017
Kekuatan Maaf

Banyak hal bisa bikin kita sedih, kesal, dan marah. Tapi, yang paling berat dilupakan biasanya rasa marah yang disebabkan oleh orang lain. Ketika mereka melakukan kesalahan yang bikin kita sakit hati banget, rasanya susah untuk bisa melupakan dan move on, meski mereka udah berulang kali minta maaf. Mungkin bahkan pernah terlintas di pikiran kita untuk membalas sikap mereka, supaya hati kita jadi lebih lega dan puas. Oh, no!

Rela Memberi & Menerima Maaf

Berkutat di perasaan negatif karena ogah minta maaf ataupun memaafkan orang lain, ternyata dapat punya dampak yang buruk bagi diri kita. Buddha yang bijaksana pernah bilang, holding onto anger is like drinking poison and expecting the other person to die. Itu artinya, sebenarnya kita sendirilah yang akan rugi kalau terus-terusan menyimpan marah dan dendam. Seolah-olah kita membiarkan suatu masalah mengambang tanpa penyelesaian.

Begitu juga sebaliknya, kalau kita sadar telah berbuat salah, sebaiknya segeralah meminta maaf kepada orang yang bersangkutan biar hubungan nggak makin rusak. Jangan tunggu bulan Ramadhan atau Lebaran datang dulu baru maaf-maafan. Meminta maaf setelah melakukan kesalahan juga penting supaya kita nggak terkungkung oleh rasa bersalah.

Sehat di Hati, Badan & Pikiran

Yuk, tanamkan kerelaan memberi dan menerima maaf di diri kita. Apalagi, menurut para ahli, tindakan memaafkan punya manfaat yang positif. Ini alasannya:

Minim stres

Orang yang mampu memberi maaf biasanya nggak gampang stres karena ia punya kemampuan untuk menerima atau beradaptasi terhadap kondisi yang nggak sesuai dengan harapannya. Hati-hati, lho, karena Loren Toussaint, seorang peneliti bidang psikologi dari Luther College di Iowa, pernah mengungkapkan bahwa kemampuan memaafkan adalah benteng dari berbagai hal yang dapat memicu stres atau gangguan kesehatan mental.

Lebih tenang

Kita mungkin enggak sadar, tetapi saat kita nggak mau memaafkan orang, sebenarnya kita masih berada dalam kondisi marah (angry-mode on). Hidup jadi nggak tenang karena masih ada masalah yang mengganjal. Sebaliknya, kalau kita memaafkan orang, hati bakal lebih plong karena problem-nya sudah tuntas. Jiwa akan lebih tenang karena sudah nggak ada beban.

Lebih sehat

Ternyata, menyimpan amarah atau dendam itu juga bisa berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Karena sering stres, daya tahan tubuh jadi melemah, tekanan darah cenderung tinggi, jantung berdebar-debar, dan badan kita rasanya seperti selalu diliputi keletihan. Dengan menyingkirkan emosi negatif, tubuh akan menjadi lebih relax dan bisa tidur lebih nyenyak, sehingga sistem tubuh pun dapat bekerja dengan lebih baik.