LIFESTYLE

Why You Have to be So Mean?

Jumat, 22 April 2016
Why You Have to be So Mean?

Entahlah, memang ada sebagian orang yang hobinya bullying atau mengintimidasi orang lain, bahkan terkadang tanpa alasan. Bullying itu tidak selalu lewat kontak fisik, tapi perkataan langsung atau komentar nyinyir yang tertulis di sosial media. Tentu saja hal seperti ini akan mengganggu kehidupan si korban bully, bisa jadi kamu termasuk di antaranya.

Punya teman yang mean itu memang nggak enak, tapi sampai kapanpun orang-orang seperti ini akan selalu ada. Jadi, sebaik apa pun kamu bersikap ke orang lain, tetap tidak menutup kemungkinan ada orang lain yang tak menyukaimu.

Nggak Usah Diambil Hati

Haters gonna hate. Begitu kata Taylor Swift dalam salah satu lagunya. Diejek dan diperlakukan buruk oleh orang yang kamu anggap teman tentu saja menyakitkan. Tapi jangan malah bikin sakit hati berkepanjangan karena kamu memendam rasa sedih dan marah. Kalau kamu sedih dan marah, lebih baik curhat ke sahabat, kalau perlu menangislah. Tapi setelah itu lupakan dan tak perlu diambil hati.

Satu hal yang harus diingat adalah kamu tidak pernah bisa mengontrol cara orang merespon sesuatu. Bila seseorang berkata kasar karena keadaanmu, tetaplah tenang, karena pada dasarnya ia tidak mengerti kehidupanmu dan bukan tugasmu juga untuk membuatnya mengerti. Fokuslah kepada keluarga dan teman yang suportif kepadamu.

Berusaha Mengerti

Melihat wajah orang yang suka bersikap jahat ke kamu saja sudah malas. Namun, tak ada salahnya bila kamu kepo sedikit tentang kehidupannya. Bisa jadi ada alasan yang membuat dia jadi bersikap seperti itu, bisa jadi karena dia juga pernah menjadi korban bully orang lain dan melampiaskannya dengan cara yang sama. Atau bisa juga karena dia iri dengan kehidupanmu karena ada sesuatu yang kamu punya tapi dia tidak.

Kamu juga bisa menerapkan prinsip “Treat others how you want to be treated.” Tetaplah menghormati orang lain dan berbuat baik kepada siapapun, termasuk orang yang menyebalkan sekalipun. Lagipula, walau ada teman yang bersikap jahat ke kamu, nggak berarti kamu harus jahat juga ke dia. Kalau kamu balas nge-bully, berarti kamu sama aja dong, dengan dia.

Walau begitu, kamu harus tetap bijak menilai seberapa parah perlakuan buruk yang kamu terima. Bila terbukti sudah melampaui batas, jangan ragu untuk melapor atau melibatkan pihak lain untuk bantu mengatasi persoalan yang kamu hadapi, seperti orangtua, guru/dosen, atau pihak HRD di tempat kerja. Oke, Girls?