LIFESTYLE

Saudara Tapi Saingan

Rabu, 12 Agustus 2015
Saudara Tapi Saingan

Punya saudara kandung, baik laki-laki maupun perempuan, tentu saja seru! Kamu jadi punya teman ngobrol dan seru-seruan di rumah, juga bisa saling memberikan dukungan dan bantuan saat dibutuhkan. Tapi tentu saja, antar saudara bisa juga bertengkar, bahkan ada yang menganggap saudara sebagai saingan. Istilah populernya: sibling rivalry.

Penyebab Sibling Rivalry
Sibling rivalry pasti pernah terjadi pada kita dan akan selalu ada, bahkan di keluarga yang terlihat rukun. Sebenarnya, sibling rivalry punya efek bagus buat kita karena ini merupakan salah satu cara untuk belajar hidup dengan orang lain dengan rukun walau punya perbedaan, sebelum kita tinggal sendiri setelah dewasa nanti. Namun jika konflik ini berlangsung sampai berlebihan, efeknya jadi nggak bagus dan harus segera dihentikan.

Konflik yang terjadi ini umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Ada anak yang merasa kurang diperhatikan oleh orangtuanya karena merasa orangtua lebih menyukai anak yang lain. Perasaan ini muncul saat orangtua memberikan keistimewaan ke anak lain, misalnya boleh pergi lebih lama saat wiken atau dibelikan sesuatu yang mahal.
  • Perbedaan setiap anak, termasuk mood, karakter, pola pikir, kemampuan beradaptasi, sampai ke soal minat.
  • Tumbuh dalam situasi kompetitif. Biasanya ketika orangtua sering membanding-bandingkan kemampuan anak-anaknya, sehingga anak yang kurang prestasinya bisa berubah jadi minder dan membenci saudaranya.
  • Harus berbagi. Di rumah, biasanya anak-anak harus giliran saat menonton TV, menggunakan komputer, atau bahkan berbagi kamar. Sementara jika anak seumuran, bisa jadi mereka harus berbagi teman karena bermain dengan teman-teman yang sama.

Yuk, Akur dan Kompak sama Saudara!
Marah atau memusuhi saudara sendiri pasti nggak enak rasanya, girls. Rumah yang harusnya ‘hangat’ malah terasa ‘dingin’ karena anak-anaknya saling diam. Suasana juga terasa jadi nggak nyaman. Nah, daripada ambil sikap bermusuhan terus, ikuti beberapa tips berikut biar kita tetap akur dan kompak sama saudara.

  • Ajak seisi keluarga untuk rapat. Walaupun yang marahan hanya kamu dan adik cewek misalnya, tapi ini merupakan masalah yang mengganggu hubungan keluarga. Sampaikan secara baik-baik apa saja yang menjadi masalah bagimu, lalu dengan cerita dari sisi saudaramu, dan cari jalan keluarnya bersama.
  • Memang paling enak mengeluarkan emosi ke saudara karena kamu tahu, semarah apapun mereka akan tetap sayang kepadamu. Tapi jangan anggap remeh, karena tak selalu mereka mau toleransi menanggapi emosimu. Jadi, jangan langsung emosi kalau saudara melakukan kesalahan yang sebenarnya kecil.
  • Sering ngobrol dan curhat. Sama sepertimu, kakak dan adikmu bisa juga punya masalah atau lagi stres sama hidupnya. Siapa tahu, berbagi cerita denganmu membuat ia merasa lebih lega, sementara masukan dari kamu bisa membuat pikiran dan hatinya lebih terbuka sehingga menemukan solusi masalahnya.
  • Saling dukung dan peduli satu sama lain. Jangan cuma bersikap baik kalau pas lagi butuh, tapi tetap tunjukkan rasa bangga dan sayangmu dengan tulus. Biasakan untuk saling memuji dan memberi kritik yang membangun. Jangan gengsi juga untuk minta maaf jika melakukan kesalahan.
  • Perlu kamu pahami kalau orangtua sayang kepada semua anaknya. Tapi kalau merasa orangtuamu pilih kasih terhadap anak-anaknya, boleh kok, kamu sampaikan baik-baik ke mereka, karena mereka sering kali nggak sadar kalau apa yang mereka lakukan membuatmu sedih.

Seperti kata pepatah "darah lebih kental daripada air", hubunganmu dengan saudara-saudaramu jauh lebih kuat dibanding teman atau kerabat lainnya. Sayang kan, kalau hubungan ini rusak karena nggak dirawat dengan baik. Yuk, mulai akur dan kompak sama saudara dari sekarang!